Iran Sita Kapal Tanker Perusahaan Siprus di Selat Hormuz

Iran Sita Kapal Tanker Perusahaan Siprus di Selat Hormuz

Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

 Iran menyita sebuah kapal tanker minyak berbendera Kepulauan Marshall saat melintasi Selat Hormuz, kata seorang pejabat Amerika Serikat (AS). Iran kemudian memasukkan kapal tersebut ke perairan teritorial Iran dalam interdiksi pertama dalam beberapa bulan di jalur perairan strategis tersebut.

Iran tidak segera mengakui penyitaan tersebut, meskipun hal itu terjadi di saat Teheran semakin gencar memperingatkan bahwa mereka dapat membalas setelah menghadapi perang 12 hari pada Juni dengan Israel yang menyebabkan AS menyerang situs-situs nuklir Iran.

Kapal Talara sedang berlayar dari Ajman, Uni Emirat Arab, menuju Singapura pada Jumat, (14/11/2025) ketika pasukan Iran mencegatnya, ujar pejabat pertahanan AS yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas masalah intelijen. Sebuah pesawat nirawak (drone) MQ-4C Triton milik Angkatan Laut AS telah berputar-putar di atas area tempat Talara berada selama berjam-jam pada Jumat untuk mengamati penyitaan tersebut, menurut data pelacakan penerbangan yang dianalisis oleh The Associated Press.

Sebuah perusahaan keamanan swasta, Ambrey, menggambarkan serangan tersebut melibatkan tiga kapal kecil yang mendekati Talara.

Penerapan Sistem Rujukan FKTP ke RS Jadi Berbasis Kompetensi Tunggu Permenkes

Penerapan Sistem Rujukan FKTP ke RS Jadi Berbasis Kompetensi Tunggu Permenkes

Menkes Budi Gunadi Sadikin

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan tengah menyusun Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) untuk mengubah sistem rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) ke rumah sakit (RS) menjadi berbasis kompetensi.

“Nah itu, Permenkesnya sedang kita susun, diharapkan nanti semuanya selesai. Abis ini selesai memang harus ada Perpres yang mengimplementasikan ini ke BPJS,” ujar Budi saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (13/11/2025).

Dalam sistem berbasis kompetensi ini, kata Budi, pasien akan dirujuk tidak lagi berjenjang berdasarkan kelas rumah sakit. Nantinya, pasien bisa langsung dirujuk ke RS kelas A bila membutuhkan penanganan tertentu.

“Jadi kalau orang sudah diperiksa misalnya di puskesmas, ‘oh dia perlu dipasang ring jantungnya’, itu nggak usah harus ke tipe D dulu. Oh dicek tipe D nggak bisa pasang ring, naikin lagi ke tipe C nggak bisa pasang ring, langsung ke tipe B. Dia akan langsung masuk ke tipe B,” ucap Budi.

Melalui sistem ini, ia mengatakan proses pasien untuk mendapatkan tindakan perawatan akan jauh lebih cepat. Bahkan, sistem ini dinilai bisa mengurangi antrean pasien di RS tipe D maupun C.

“Karena nggak usah menjalani tiga rumah sakit, dia langsung ke rumah sakit tujuan,” kata Budi.

Di sisi lain, ia menilai sistem rujukan berbasis kompetensi ini juga menguntungkan BPJS Kesehatan. “Karena BPJS bayarnya langsung ke rumah sakit terakhir kan, nggak usah ke tiga kali rumah sakit,” pungkasnya.

Gus Dur dan Marsinah Jadi Nama Ruangan-Gedung di Kementerian HAM, Pigai Ungkap Alasannya

Gus Dur dan Marsinah Jadi Nama Ruangan-Gedung di Kementerian HAM, Pigai Ungkap Alasannya

Menteri HAM Natalius Pigai (Foto: Nur Khabibi/Okezone)

Nama Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur kini diabadikan sebagai nama Gedung Kementerian HAM. Selain itu, tokoh buruh Marsinah juga dijadikan nama ruangan pelayanan pengaduan di kementerian tersebut.

Menteri HAM Natalius Pigai mengungkapkan alasan penggunaan dua nama yang baru saja dinobatkan sebagai pahlawan nasional itu. Menurutnya, Gus Dur bukan hanya sebatas mantan Ketua PBNU atau ulama muslim semata.

“Gus Dur tidak sekadar Presiden Republik Indonesia. Gus Dur adalah negarawan Indonesia, pemimpin intelektual dunia, dan tokoh yang prominent serta unggul dalam mempromosikan perdamaian, keadilan, kesejahteraan, anti-diskriminasi, anti-rasialisme, dan anti-ketidakadilan,” ujarnya.

Pigai melanjutkan, Gus Dur merupakan figur yang memperjuangkan kesetaraan bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa memandang ras, suku, atau agama.

“Ketika orang Papua menyampaikan pendapat, pikiran, dan perasaan tentang keadilan, Gus Dur hadir. Ketika orang Aceh menyampaikan hal yang sama, Gus Dur hadir di situ. Orang Tionghoa menyampaikan, Gus Dur juga hadir. Orang dari komunitas agama lain menyampaikan, Gus Dur selalu hadir,” ujarnya.

Terkait penggunaan nama Marsinah, Pigai menyatakan bahwa ia merupakan sosok yang rela mengorbankan dirinya demi memperjuangkan keadilan, martabat, dan hak-hak kaum buruh.

“Tempat pelayanan ini menjadi simbol bahwa siapa pun yang datang, para pengadu harus menanamkan, ketika melihat wajah Marsinah, bahwa mereka mau berjuang dan bertekad untuk mendapatkan keadilan,” ucapnya.

Tornado Landa Brasil Selatan, Tewas dan Ratusan Terluka

Tornado Landa Brasil Selatan, 6 Tewas dan Ratusan Terluka

Tornado Landa Brasil Selatan, Tewas dan Ratusan Terluka

Tornado yang disertai angin kencang dan hujan deras melanda negara bagian Parana di Brasil Selatan. Enam orang tewas akibat kejadian itu. 

Tornado Landa Brasil

Kota Rio Bonito do Iguacu terkena dampak terparah pada Jumat malam. Badan Pertahanan Sipil Negara Bagian melaporkan, lebih dari separuh wilayah perkotaan mengalami keruntuhan atap, beserta beberapa kerusakan struktural.

Jalan-jalan terblokir dan kabel listrik rusak.

Pihak berwenang mengatakan 437 orang dirawat karena luka-luka dan sekitar 1.000 orang mengungsi. Kota Guarapuava di dekatnya juga terdampak.

Melansir Reuters, Senin (10/11/2025), menurut Sistem Meteorologi dan Pemantauan Lingkungan Parana, kecepatan angin tornado mencapai antara 180 km/jam (111 mph) dan 250 km/jam (155 mph). 

Menteri Hubungan Kelembagaan Gleisi Hoffmann mengatakan, ia mengunjungi daerah tersebut pada hari Sabtu bersama Penjabat Menteri Kesehatan Adriano Massuda dan pejabat federal lainnya untuk mendukung upaya bantuan dan rekonstruksi.

“Kami akan terus membantu masyarakat Parana dan menyediakan semua bantuan yang dibutuhkan,” tulis Presiden Luiz Inacio Lula da Silva di akun X, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.

Pelaku Pemboman SMA 72 Sering Di-bully, Fraksi Golkar: Usut Tuntas!

Pelaku Pemboman SMA 72 Sering Di-bully, Fraksi Golkar: Usut Tuntas!

Ledakan di SMAN 72 Jakarta

Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR RI, M. Sarmuji meminta aparat penegak hukum mengusut tuntas akar persoalan terjadinya ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta. Salah satu yang perlu diusut terkait dengan kasus perundungan (bullying) yang diduga dialami pelaku.

Hal ini dikatakan Sarmuji menyusul informasi bahwa pelaku peledakan disebut siswa di SMAN 72 yang diduga korban bullying. Pelaku dilaporkan terluka akibat bom rakitan yang dibuatnya.

“Peristiwa ini harus diusut sampai ke akarnya. Jika benar ada unsur perundungan yang memicu tindakan nekat seperti itu, maka itu menjadi alarm keras bagi dunia pendidikan kita,” kata Sarmuji dikutip Sabtu (8/11/2025).

Kendati demikian, dia juga mengimbau publik tidak berspekulasi atau menyimpulkan secara prematur soal motif ledakan.

“Ledakan di lingkungan sekolah, apa pun motifnya, adalah tragedi kemanusiaan yang harus menjadi pembelajaran bersama. Kita harus memastikan sekolah tetap menjadi tempat yang aman bagi tumbuh kembang anak-anak,” ujarnya.

Dia mengapresiasi langkah cepat aparat dan tenaga medis dalam menangani korban. Hanya saja, ia menekankan pentingnya evaluasi sistem pengawasan dan pembinaan di sekolah.

Kejaksaan Inisiasi Pidana Kerja Sosial, Ini Kata Pakar Hukum

Kejaksaan Inisiasi Pidana Kerja Sosial, Ini Kata Pakar Hukum

Kejagung

Kejaksaan Agung (Kejagung) bakal menerapkan pidana kerja sosial sebagai alternatif hukuman penjara. Daerah perdana yang akan diterapkan pidana kerja sosial adalah Jawa Barat. 

Menurut pengamat hukum dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Hibnu Nugroho, kerja sama kejaksaan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam persiapan pemidanaan kerja sosial merupakan bentuk persiapan menyambut pemberlakuan KUHP baru. 

Dalam KUHP baru tersebut terdapat ketentuan tentang pidana kerja sosial. KUHP baru bakal mulai berlaku pada Januari 2026, sehingga daerah-daerah juga harus mulai menyiapkan tempat pelaksanaan pidana kerja sosial.

“Jadi dalam pidana-pidana yang akan dijatuhkan kepada terdakwa nanti akan ada pidana kerja sosial. Jadi tidak hanya pidana dimasukkan ke lembaga pemasyarakatan tapi juga kerja sosial,” ujarnya, dikutip Kamis (6/11/2025).

Hibnu menilai kerja sama tersebut merupakan hal yang baik, terutama dalam mempersiapkan penerapan pidana kerja sosial. Mengingat hingga saat ini, bentuk pidana kerja sosial yang akan diterapkan belum tergambar secara jelas.

AHY Curhat 2 Tahun ‘Cikeas Gelap’ Setelah Ani Yudhoyono Meninggal

AHY Curhat 2 Tahun 'Cikeas Gelap' Setelah Ani Yudhoyono Meninggal

Peluncuran buku yang ditulis Merry Riana berjudul The Mentor: 9 Purnama di Sisi SBY (Foto: Jonathan S/Okezone)

Putra Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bercerita soal dua tahun ‘Cikeas Gelap’. Masa itu ternyata merupakan periode rapuh SBY setelah istrinya, Ani Yudhoyono, meninggal dunia.

AHY menceritakan itu dalam peluncuran buku yang ditulis Merry Riana berjudul The Mentor: 9 Purnama di Sisi SBY, Senin (3/11/2025). Buku ini menampilkan sosok inspiratif Presiden ke-6 Indonesia.

Awalnya, AHY bercerita bahwa SBY merupakan sosok yang mampu menata hatinya, bahkan setelah purnatugas dari jabatan Presiden. “Pak SBY pandai menata hati. Purnatugas juga tetap bisa mendapatkan sumber-sumber kebahagiaan,” ungkap AHY dalam sambutannya, Senin.

AHY kemudian menceritakan bagaimana SBY mampu menata hatinya kembali untuk mencari kebahagiaan setelah ditinggal Ani Yudhoyono. Menurutnya, keluarga Yudhoyono menjadi saksi langsung bagaimana SBY rapuh selama dua tahun sebelum akhirnya bisa menemukan kebahagiaan kembali.

“Kami menjadi saksi dua tahun gelap, Cikeas gelap, seperti hilang auranya. Dulu menjadi salah satu pusat kekuatan politik di Indonesia. Dua tahun itu gelap rasanya. Kami semua terpukul, tapi lebih sedih ketika melihat seorang tokoh besar seperti Pak SBY yang begitu terpukul,” jelas AHY.

Setelah dua tahun, menurut AHY, ayahnya memilih untuk bangkit dan melewati masa sedih. Presiden ke-6 Indonesia itu pun bertransformasi menjadi seorang seniman, bahkan berkreasi hingga membentuk tim voli yang berlaga di kejuaraan nasional.

Kronologi Tawuran Berdarah di Depok yang Bikin Dua Remaja Terkapar

Kronologi Tawuran Berdarah di Depok yang Bikin Dua Remaja Terkapar

Ilustrasi tawuran antarremaja

Tawuran antar kelompok remaja menelan dua korban luka-luka di depan MTs An-Nur, Pasir Putih, Sawangan, Kota Depok. Diketahui, J, remaja asal Bojonggede, Kabupaten Bogor mengalami luka di bagian punggung, dan DF, asal Sawangan, luka pada bagian pipi.

Kasi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi, menjelaskan kronologi berawal pada Jumat (31/10) sekira pukul 18.00 WIB. Korban bersama rekannya sekitar 10 orang berkumpul di kawasan Pasir Putih untuk janjian tawuran melalui laman Instagram. Korban bersama rekannya berjalan menuju SMP Bina Mandiri dan bertemu dengan lawannya yang berjumlah 10 motor.

“Pihak dari korban kalah jumlah, korban beserta rombongan langsung melarikan diri hingga sekira pukul 20.00 WIB. Rombongan korban melarikan diri hingga sampai di depan MTs An-Nur. Pelaku pun membacok punggung korban dari belakang menggunakan celurit sehingga korban terjatuh dari motor,” kata Made saat dikonfirmasi, Sabtu (1/11/2025).

“Korban J berboncengan dengan temannya DF. Keduanya setelah jatuh langsung di bacok menggunakan celurit. Dengan adanya kejadian tersebut, korban langsung dilarikan ke RSUD Kota Depok untuk mendapatkan perawatan intensif,” tambahnya.

Made menyebut barang bukti berupa golok atau gobang yang dibawa korban J diamankan di Polsek Bojongsari.

Hujan Deras Guyur Jakarta, Tembok Pembatas TPU Jeruk Purut Jebol

Hujan Deras Guyur Jakarta, Tembok Pembatas TPU Jeruk Purut Jebol

Tembok Pembatas TPU Jeruk Purut Jebol (foto: dok ist)

Hujan deras yang mengguyur Jakarta pada Kamis (30/10/2025) sore menyebabkan tembok pembatas di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, roboh.

Kapolsek Pasar Minggu Kompol Anggiat Sinambela membenarkan peristiwa tersebut.

“Melaporkan tembok roboh di TPU Jeruk Purut, Jalan Benda Bawah RT 07/03, Cilandak Timur, akibat curah hujan yang deras,” ujar Anggiat kepada wartawan, Kamis (30/10/2025).

Anggiat memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. “Akibat tembok roboh tidak menimbulkan korban jiwa,” jelasnya.

Hingga saat ini, proses pembersihan material reruntuhan masih dilakukan oleh petugas PPSU dan Dinas Pertamanan.

“Sampai saat ini jalan ditutup karena sedang dilakukan pembersihan oleh Dinas Pertamanan dan PPSU,” tutur Anggiat.

Pegiat Medsos Komparasikan Sri Mulyani, Luhut dan Purbaya

Pegiat Medsos Komparasikan Sri Mulyani, Luhut dan Purbaya

Pegiat media sosial Mustofa Nahrawardaya

Pegiat media sosial Mustofa Nahrawardaya membeberkan perbedaan aksi koboi yang dilakukan mantan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan (LBP), dengan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa.

“Saya contohkan tiga orang ini saya komparasi sekarang: Pak Purbaya, Sri Mulyani, sama LBP,” ujarnya dalam program Rakyat Bersuara di YouTube Official iNews bertema Purbaya Akan “Reset” Indonesia? pada Selasa (29/10/2025).

Menurutnya, dahulu LBP pernah ditanya oleh awak media bakal ke mana tahun 2024 mendatang, sebab dia telah memiliki banyak jabatan sebelumnya.

“LBP ngomong apa coba, ditanya tahun 2024 menjelang pemilu oleh wartawan. ‘Bapak mau ke mana tahun 2024, jabatan Bapak sudah banyak sekali, bertumpuk-tumpuk, berderet-deret gitu’,” tuturnya.

Ia menerangkan, LBP lantas menyatakan jika dia bakal beristirahat untuk menghargai istri dan loyalis istri, yang mana pernyataan itu membuat warganet terkaget-kaget betapa loyalnya LBP pada istrinya. Faktanya, LBP kini justru kembali menduduki jabatan.

“‘Ah saya loyal kepada istri, istri sudah bosan kita akan istirahat, jadi kita akan istirahat.’ Masih ingat tidak kalimat itu? Itu familier, media sosial tak bisa dibohongi karena ada jejak digitalnya. Tapi sekarang beliau jadi apa? Jadi omongannya itu seperti ngagetin warganet gitu loh, ‘woh hebat sekali ya Pak LBP itu betul-betul mau istirahat karena menghargai istri, loyalis istri’, tapi faktanya sekarang adalah beliau masih menjabat,” tuturnya.

Dia menambahkan, sedangkan Sri Mulyani juga dahulu pernah berbicara tentang pajak. Pernyataannya itu justru memunculkan reaksi dari kalangan masyarakat.