
Pelatih tim nasional bola voli U-21 putri Indonesia Marcos Sugiyama menyebut intensitas permainan yang inkonsisten menjadi faktor kekalahan timnya dari Korea Selatan.
Tim nasional bola voli putri U-21 Indonesia menyerah 25-22, 15-25, 25-17, 18-25 kepada Korea Selatan pada pertandingan perebutan tempat ke-13 hingga ke-16 Kejuaraan Bola Voli Dunia U-21 Putri 2025 di Jawa Pos Arena, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu malam WIB.
Menurut Sugiyama, Srikandi Muda kerap tampil kehilangan intensitas sehingga membuka celah kepada Korea Selatan guna membalikkan kedudukan.
“Kami mencoba awalnya bermain agresif dan itu berhasil ketika Santi membantu sedikit dalam menyerang membuat tim kami dalam kondisi dan keseimbangan yang lebih baik,” kata Sugiyama kepada ANTARA.
Sugiyama menyebut faktor penerimaan yang kurang sempurna menyebabkan para pemainnya sering kehilangan poin dan hal tersebut terus berulang.
Sugiyama menggarisbawahi performa Merah Putih ketika memasuki set kelima yang kehilangan tujuh poin beruntun karena tak bisa mengimbangi tempo lawan.
“Tetapi sepanjang waktu kami menderita dengan penerimaan bola…Dalam beberapa saat momen yang sangat penting malah kehilangan, sehingga momen-momen kunci ini merugikan kami,” ujar Sugiyama.
“Pada akhirnya kami kehilangan tujuh poin berturut-turut dan hal tersebut tidak diperbolehkan ke depannya.”
Hasil ini membuat Indonesia bersua Puerto Rico pada pertandingan perebutan tempat ke-15 dan ke-16, Minggu pukul 10.00 WIB.