
General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Yannes Kurniawan mengapresiasi kedewasaan massa unjuk rasa tanpa menghambat pelayanan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk.
Massa yang tergabung dalam Gerakan Supir Truk Jawa Timur (GSJT) dan Gerakan Aliansi Pengemudi Indonesia Bersatu (Gapiber) unjuk rasa di kawasan Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu.
“Unjuk rasa yang berlangsung tertib pada hari ini tidak mengganggu operasional pelabuhan,” kata Yannes dalam keterangannya di Banyuwangi, Rabu.
Menurut dia, ASDP berkomitmen dalam menjamin kelancaran layanan penyeberangan serta mengelola aspirasi pengguna jasa secara konstruktif dan terbuka.
Yannes menyampaikan bahwa seluruh aktivitas bongkar muat kapal tetap berjalan normal dan akses keluar masuk pelabuhan tetap terbuka, serta pengguna jasa penyeberangan tetap dapat melanjutkan perjalanan dengan aman dan lancar selama aksi berlangsung.
“Dalam dialog itu, perwakilan aksi menyampaikan aspirasi mengenai manajemen antrean kendaraan menuju pelabuhan dan perlunya peningkatan komunikasi lintas pihak, khususnya saat terjadi kepadatan lalu lintas atau insiden insidental yang berdampak pada kelancaran distribusi logistik, dan mereka juga berharap ada kepastian sistematis agar kejadian serupa tidak terulang kembali ke depan,” katanya.
Dia menyampaikan bahwa ASDP terbuka terhadap kritik yang membangun dan akan menjadikan masukan peserta aksi sebagai pijakan perbaikan sistem.
“Kami bersama regulator dan mitra pelabuhan telah menyepakati langkah-langkah konkret untuk memperkuat manajemen lalu lintas, meningkatkan kecepatan respons operasional dan memastikan pengalaman pengguna jasa tetap optimal,” ujarnya.
ASDP bersama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), PT Pelindo, dan asosiasi pelaku usaha pelabuhan telah menyusun sejumlah komitmen bersama yang akan dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan.