Angka stunting di kota Singkawang, Kalbar mengalami penurunan jika pada April tercatat 15,23 persen, turun menjadi 15,13 persen pada Mei, dan kembali menurun menjadi 14,9 persen pada Juni.
Atas capaian tersebut, Pemerintah Kota Singkawang memberikan penghargaan sebesar Rp1 juta kepada 14 kelurahan yang berhasil mencapai cakupan di atas 80 persen.
“Upaya ini menunjukkan hasil positif. Hal ini terlihat dari hasil evaluasi intervensi serentak pemantauan dan pengukuran balita 2025,” kata Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang, Achmad Hardin di Singkawang, Jumat.
Achmad Hardi mengatakan, penurunan stunting tidak hanya berdampak pada perbaikan pertumbuhan fisik anak, tetapi juga menentukan kualitas sumber daya manusia di masa depan.
“Percepatan penurunan stunting harus menjadi agenda prioritas karena menyangkut kualitas generasi penerus bangsa,” ujarnya.
Berdasarkan hasil intervensi serentak yang dilaksanakan pada Mei dan Juni 2025, cakupan pemantauan balita tingkat kota mengalami peningkatan signifikan, dari 42,48 persen pada April menjadi 65,5 persen pada Mei, dan 61,16 persen pada Juni. Bahkan, tiga kelurahan mencatat capaian maksimal dengan cakupan 100 persen.
Capaian ini menjadikan Singkawang sebagai daerah kedelapan dari 514 instalasi farmasi pemerintah di Indonesia yang berhasil meraih sertifikat CDOB.
Menurut Hardin, penerapan cara distribusi obat yang baik (CDOB) merupakan jaminan mutu atas obat-obatan yang beredar di masyarakat.
“Mulai dari pengadaan, penyimpanan, penyaluran, hingga pengembalian, semua harus sesuai prinsip CDOB,” katanya.
Wakil Wali Kota Singkawang Muhammadin, menyampaikan apresiasi atas pencapaian ganda tersebut. Ia menilai keberhasilan menekan stunting dan penerapan CDOB menjadi bukti komitmen daerah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
“Semua ini tidak instan. Dengan kekompakan dan kerja sama lintas sektor, insyaallah hasilnya akan baik,” ujarnya.
Ia menegaskan, stunting tetap menjadi isu strategis yang memerlukan perhatian serius serta evaluasi berkala agar program dapat berjalan efektif.