Baznas perkuat tata kelola zakat di tanah air melalui IZN dan KDZ

Baznas perkuat tata kelola zakat di tanah air melalui IZN dan KDZ

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI secara resmi melakukan Kick Off Pengukuran Indeks Zakat Nasional (IZN) dan Kaji Dampak Zakat (KDZ) sebagai upaya penguatan tata kelola zakat nasional yang lebih terukur dan berdampak.

“Saat ini, IZN telah mencakup komponen penting seperti perencanaan, evaluasi, serta program strategis yang didasarkan pada empat penguatan utama, yaitu penguatan kelembagaan, sumber daya manusia, infrastruktur, dan jaringan,” kata Ketua Baznas RI Noor Achmad dalam kegiatan Kick Off IZN dan KDZ di Jakarta, Rabu.

Noor menekankan pentingnya mengaitkan IZN dengan KDZ sebagai pendekatan yang tidak hanya melihat zakat dari sisi ekonomi, tetapi juga aspek sosial dan keagamaan.

“KDZ adalah cara kita melihat sejauh mana dampak zakat terhadap mustahik dan masyarakat secara luas. Bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga ketenangan spiritual, hubungan sosial, dan nilai-nilai keagamaan. Misalnya, seorang amil bukan hanya menerima zakat, tetapi juga mendoakan muzaki. Itu memberi dampak batin yang besar dan menciptakan hubungan sosial yang harmonis,” paparnya.

Menurutnya, dampak zakat yang diharapkan tidak hanya dalam bentuk perbaikan ekonomi semata, tetapi juga dalam mewujudkan masyarakat yang rukun, sejahtera, dan berkeadilan sosial.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Kementerian Agama (Kemenag) RI Waryono Abdul Ghofur menyatakan IZN merupakan bentuk konkret dari prinsip amanah dalam pengelolaan zakat yang akan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan dana zakat.

“Indeks Zakat Nasional menjadi salah satu bentuk (refleksi) dari salah satu asas dalam pengelolaan zakat yaitu amanah. Pengelolaan zakat menjadi dapat dipercaya karena ada ukurannya. Ketika sudah ada ukuran, maka amanah itu menjadi konkret. Jadi menurut saya konkret ini penting,” ujarnya.

Waryono menambahkan, komponen penting dalam IZN mencerminkan aspek kemanfaatan yang hanya bisa dicapai melalui pendistribusian dan pendayagunaan berbasis data yang valid.

“Komponen indeks itu kan ada kemanfaatan. Ini nanti dalam pendistribusian dan pendayagunaan agar kebermanfaatannya lebih nyata, maka salah satu dasarnya harus berbasis data, dan datanya harus yang valid bukan rekaan,” tutur Waryono Abdul Ghofur.

kingslot

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*