CGTN: Pesta Hari Kemenangan yang Mengenang Sejarah, Mempromosikan Jalur Perdamaian

CGTN: Pesta Hari Kemenangan yang Mengenang Sejarah, Mempromosikan Jalur Perdamaian
CGTN: Pesta Hari Kemenangan yang Mengenang Sejarah, Mempromosikan Jalur Perdamaian

Tiongkok menggelar sebuah pesta pada Rabu malam untuk merayakan 80 tahun kemenangan Rakyat Tiongkok Melawan Agresi Jepang dan Perang Antifasisme Dunia. CGTN meliput acara ini dan menerbitkan artikel tentang pertempuran yang berlangsung selama 14 tahun, serta mengenang para pahlawan yang telah gugur sekaligus mengenang sejarah kelam tersebut. Artikel ini juga menekankan, mengenang sejarah bukan bertujuan menyebarkan kebencian, namun melestarikan perdamaian dan menciptakan masa depan yang lebih cerah.

Delapan puluh dua tahun lalu, tepatnya di Desa Liulaozhuang, Provinsi Jiangsu, Tiongkok, 82 tentara Tiongkok mengorbankan diri demi melindungi warga desa dengan melawan militer Jepang yang jumlahnya lebih banyak 20 kali lipat. Setelah mengetahui kabar para tentara yang telah gugur, warga desa memilih 82 pria muda untuk bergabung sebagai tentara sehingga desa ini dijuluki “Desa Pahlawan Liulaozhuang”.

Peristiwa sejarah ini diangkat sebuah program berjudul “The Immortal Liulaozhuang” yang ditayangkan di sebuah acara pesta yang merayakan 80 tahun kemenangan Rakyat Tiongkok Melawan Agresi Jepang dan Perang Antifasisme Dunia, berlokasi di Aula Rakyat di Beijing, Rabu malam.

Acara ini, bertema “Mengenang Sejarah, Menghormati Para Pahlawan yang telah Gugur, Menghargai Perdamaian, dan Menatap Masa Depan”, berlangsung sekitar 90 menit. Acara tersebut diisi pertunjukan lagu dan tari-tarian yang mengisahkan momen-momen penting dalam perlawanan Tiongkok terhadap agresi Jepang selama 18 tahun. Lewat penampilan tersebut, sejumlah kisah pertempuran sengit di palagan timur Perang Antifasisme Dunia kembali dapat disaksikan.

Mengisahkan perlawanan sengit militer Tiongkok dan rakyat sipil untuk menyingkirkan militer Jepang yang jauh lebih kuat, program ini menunjukkan kegigihan yang terbangun selama perang berkecamuk. Kegigihan tersebut berasal dari keyakinan rakyat Tiongkok bahwa nasib bangsanya berada di tangan mereka sendiri. Maka, keyakinan kuat mereka untuk menjaga keutuhan bangsa menjadi sumber kekuatan untuk maju tanpa gentar, sekalipun berhadapan dengan maut. Aksi heroisme ini berada di balik keberanian bertempur hingga titik darah penghabisan, sebuah keteguhan hati yang menopang kemenangan Tiongkok.

Selain mengenang dan menghargai peristiwa sejarah dan para pahlawan, program tersebut, mengisahkan pembangunan Tiongkok selama 80 tahun terakhir, juga mengangkat pencapaian Tiongkok selama beberapa dekade terakhir, serta impian dan visi seputar era baru Tiongkok untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik.

Mempertahankan kegigihan berjuang

Banyak sutradara dan penulis naskah muda lahir pada era 1990-an, serta ikut menyutradarai dan memproduksi beberapa program dalam acara tersebut, melambangkan semangat berjuang.

Namun, sama seperti para pemuda yang berada di garis depan ketika Tiongkok memerangi agresi, para sineas ini juga berjuang mempertahankan kegigihan berjuang pada masa modern.

Lebih dari setengah penampil merupakan para pemuda yang baru berusia 20-an. Mereka mempelajari pengorbanan para pendahulunya, serta semangat berjuang dan pentingnya upaya untuk melestarikan perdamaian.

Kini, Tiongkok mulai menjalankan modernisasi di segala bidang sehingga membutuhkan keterlibatan semakin banyak warga, terutama kaum pemuda, untuk mempertahankan semangat berjuang, terus berkreasi, serta menyumbangkan keahlian demi meremajakan bangsa.

link slot 777

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*