Kaltim pelopor vaksinasi DBD dan jadi percontohan nasional

Kaltim pelopor vaksinasi DBD dan jadi percontohan nasional

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi pelopor dalam membuktikan efektivitas program vaksinasi demam berdarah dengue (DBD) perdana secara regional sehingga menjadi percontohan nasional dalam penanggulangan penyakit tersebut.

“Kaltim bangga menjadi yang terdepan dalam upaya pencegahan DBD melalui vaksinasi, dan kami berharap ini bisa menjadi model bagi daerah lain,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Jaya Mualimin di Samarinda, Sabtu.

Dia menjelaskan program vaksinasi ini menjadi percontohan, baik di tingkat nasional maupun internasional, dalam upaya pengendalian penyakit DBD.

Ia menyatakan baru-baru ini diundang mengisi Seminar Nasional Penanggulangan Dengue yang Efektif di Hotel Ibis Styles Jatibening, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Program vaksinasi DBD yang digagas Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim ini didukung Kementerian Kesehatan dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

“Vaksin yang digunakan adalah Qdenga, vaksin dengue tetravalent yang telah disetujui BPOM dan efektif melawan keempat serotipe virus dengue,” kata dia.

Pelaksanaan program percontohan dimulai di Kota Balikpapan pada November 2023 dengan sasaran awal 9.800 anak sekolah dasar kelas I hingga VI. Program ini menargetkan siswa kelas III, IV, dan VI sebagai prioritas.

Pada 2025, sasaran bertambah 887 anak di 93 SD/MI. Vaksinasi DBD dilakukan dalam dua dosis. Dosis pertama pada bulan ke-0 dan dosis kedua pada bulan ke-3.

Dari total 9.798 anak yang menerima dosis pertama dan 8.913 anak yang menerima dosis kedua di Balikpapan, terdapat 74 laporan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) ringan. KIPI terbanyak meliputi demam (27 laporan), nyeri di lokasi suntikan (26), dan pusing (6).

Di Samarinda, program vaksinasi menyasar 2.750 anak sekolah dasar kelas I hingga VI. Cakupan dosis pertama mencapai 100 persen dan dosis kedua 61 persen, dengan jenis KIPI serupa seperti demam, gatal, pembengkakan, pusing, mual, dan lemas.

Ia menyatakan hasilnya belum ada kejadian terobosan dengue di antara anak-anak yang telah divaksinasi tersebut.

Ke depan, Kaltim terus melanjutkan pasokan vaksin ke lokasi percontohan dan memperluas cakupan ke kabupaten/kota lain seperti Kutai Kartanegara dan area Ibu Kota Nusantara.

“Pemantauan dan evaluasi berkelanjutan akan dilakukan untuk mengukur efektivitas program, serta memanfaatkan data yang ada sebagai landasan kebijakan,” ujarnya.

Dinas Kesehatan Kaltim juga mendorong keterlibatan sektor swasta melalui pembiayaan swasta dan program tanggung jawab sosial perusahaan untuk mendukung perluasan akses vaksin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*