Pelatih akui serangan Satria Muda bermasalah dan siap evaluasi

Pelatih akui serangan Satria Muda bermasalah dan siap evaluasi

Pelatih Satria Muda Pertamina Jakarta Youbel Sondakh mengakui buruknya performa lini serang menyebabkan timnya kalah telak dari Pelita Jaya Jakarta dan menegaskan akan segera melakukan perbaikan untuk menghadapi laga penentuan.

Dalam gim kedua semifinal IBL 2025 di GOR Soemantri Bodjonegoro Jakarta, Sabtu, Satria Muda dipaksa menyerah 58-92 oleh Pelita Jaya, sehingga memaksa laga ketiga dimainkan untuk menentukan siapa yang lolos ke final.

“Pelita Jaya bermain luar biasa hari ini. Syukur kami masih ada satu game lagi,” ujar Youbel. “Offense yang pasti jadi masalah utama kami. Kami akan berusaha untuk improve.”

Pelita Jaya langsung tancap gas dengan unggul 12-2 hanya dalam lima menit pertama. Satria Muda memangkas defisit pada akhir kuarter pertama menjadi 15-18, namun pada kuarter kedua tim asuhan Youbel tak mampu menahan lawan yang menambah 25 angka.

“Kalau lihat dari awal, mereka pukul kami duluan. Ada 12-2 lima menit pertama, kami agak struggle sedikit. Setelah itu mereka mendapat kepercayaan diri untuk bermain basket,” kata Youbel.

Dia mengakui Pelita Jaya memiliki kombinasi lokal dan asing yang sangat bagus, yang disebutnya menyebabkan para pemainnya kesulitan mendapatkan ritme permainan.

Ia menyoroti buruknya kontribusi pemain secara kolektif dan menolak menyalahkan satu nama saja.

“Jujur hari ini mereka bisa jaga pemain kita. Makanya saya bilang kita offensenya sedikit bermasalah, bukan cuma Shanon. Rata-rata pemain kita juga under perform semua, jadi ini salah saya, saya akan coba perbaiki besok,” tambahnya.

Pemain senior Satria Muda Abraham Damar Grahita juga mengakui tekanan Pelita Jaya sangat efektif meredam pergerakan timnya, terutama dari distribusi dan keputusan tembakan.

“Kalau memang nonton gamenya Abraham, Abraham memang tidak pernah melepaskan forcing shot,” kata Abraham.

“Dan PJ melakukan tugasnya dengan baik, dengan menekan banyak orang di sekitar saya. Jadi balik lagi, di game pertama kita menang karena kita kolektif, dan itu tidak terjadi sekarang.”

Artem Pustovyi menjadi satu-satunya pemain Satria Muda yang mencetak dua digit poin (11 angka), sedangkan Shanon Evans hanya memasukkan 1 dari 11 tembakan, Amine Noua hanya berhasil memasukkan dua dari 12 percobaan. Abraham sendiri hanya mencoba tiga tembakan sepanjang laga.

Laga ketiga akan kembali digelar di tempat yang sama esok Minggu. Pemenang duel klasik antara dua raksasa basket Jakarta ini akan melaju ke final IBL 2025.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*